Larutan asam dan basa dapat dibedakan melalui pengujian dengan indikator. Indikator merupakan asam atau basa lemah yang memiliki warna berbeda dalam rentang pH tertentu.
Indikator menunjukan kekuatan asam atau basa dan menentukan sifat larutan (asam, basa atau netral). Indikator digunakan sebagai petunjuk titik akhir titrasi asam basa yang ditandai perubahan warna indikator pada larutan titrat yang disebabkan adanya perubahan pH larutan.
Indikator asam basa yang sering digunakan antara lain:
Kertas Laskmus
Kertas laksmus merupakan kertas berpori yang direndam dalam larutan indikator dan dikeringkan. Kertas laksmus dibasahi dengan larutan yang akan diuji dan perubahan warna yang terjadi diamati. Range pH laksmus berkisar 4,5 – 8, 3.
Indikator yang sering digunakan adalah lakmus merah dan lakmus biru. Asam-basa juga dikenal di bidang pertanian dan lingkungan hidup yaitu berkaitan dengan derajat keasaman tanah atau air.
Larutan asam dapat merubah warna lakmus biru menjadi merah, larutan yang bersifat basa mengubah warna lakmus merah menjadi biru. Larutan yang netral tidak mengubah warna lakmus merah maupun biru.
pH larutan secara spesifik dapat ditentukan dengan menggunakan pH indikator yang akan menunjukan rentang pH 1 – 14 pada saat terkena larutan tertentu.
Larutan Indikator
Indikator asam merupakan senyawa asam organik lemah atau basa organik lemah. Indokator asam basa dapat berubah warna bila pH lingkungannya berubah. Perubahan warna indikator terjadi karena pengionnya membawa peruabhan struktur molekul dan ionnya berbeda.
Setiap indikator pH memiliki trayek pH tersendiri.
Fenolftalein akan memberikan warna pink kemerahan pada suasan basa dan tidak berwarna pada suasana asam. Fenolftalein dinamakan indikator satu warna dan menunjukan warna yang semakin tua pada saat pH semakin tinggi. Bromtinol biru memiliki dua warna yang berbeda tergantung pH sehingga dinamakan indikator dua warna.
Indikator campuran yaitu dua indikator yang dicampurkan atau satu indikator dengan senyawa lain sering digunakan untuk memperjelas terjadinya perubahan warna. Dalam penggunaan indikator campuran, perubahan warna tidak terjadi pada saat terjadi perubahan pH namun warna larutan akan menghilang (berubah menjadi kelabu atau hitam) saat mencapai pH tertentu.
Indikator Alami
Kebutuhan indikator lebih sering dipenuhi dengan indikator sintesis. Harga indikator sintesis yang relatif lebih mahal dan tentunya tidak ramah lingkungan menyebabkan diperlukannya alternatif lain yaitu indikator alami.
Indikator alami relatif lebih mudah diperoleh, ramah lingkungan dan lebih murah. Indikator alami merupakan bahan alam yang dapat berubah warna dalam sifat larutan yang berbeda. Indikator alami dapat berasal dari bagian bagian tumbuhan seperti akar, daun, bunga, buah atau biji yang diekstrak dengan menggunakan pelarut yang tepat.
Indikator alami dapat dibuat dengan memanfaatkan senyawa antosianin pada tumbuhan. Antosianin merupakan senyawa organik berwarna seperti halnya warna yang dimiliki indikator sintesis. Tumbuhan yang mengandung antosianin pada umumnya berwarna biru, ungu, violet, magenta, merah dan oranye.
Antosianin adalah metabolit sekunder dari famili flavonoid dalam jumlah besar yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran.
Indikator alami dapat diperoleh dengan melakukan ekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai.
Posting Komentar
Posting Komentar