Dalam melaksanakan kegiatan analisis persiapan kegiatan analisis harus dilakukan dengan baik. Kesiapan analisis dapat diketahui dari ketersediaan alat dan bahan dan metode uji/analisis. Persiapan analisis proksimat di laboratorium akan menunjang keselamatan diri analis dan mempermudah/memperlancar pelaksanaan analisis.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan instrumen yang digunakan untuk melindungi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja khususnya di laboratorium.
Salah satu penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Alat Pelindung Diri atau Personal Protective Equipment (PPE) merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
Menurut OSHA, Alat Pelindung Diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
Berdasarkan pasal 14 huruf c UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pengusaha/pengurus perusahaan wajib menyediakan APD secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Apabila kewajiban tersebut tidak dipenuhi oleh pengusaha/pengurus, maka termasuk kedalam pelanggaran undang-undang.
Berdasarkan pasal 12 huruf b, tenaga kerja diwajibkan memakai APD yang telah disediakan. APD yang disediakan harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan memiliki sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak untuk memakai APD yang tidak memenuhi syarat.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan pemakaian APD adalah :
a. Enak dan nyaman dipakai
b. Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak pekerja
c. Memberikan perlindungan efektif terhadap segala jenis bahaya atau potensi bahaya
d. Memenuhi syarat estetika
e. Memperhatikan efek samping penggunaan APD
f. Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan dan harga terjangkau
Persiapan analisis sangat perlu dalam analisis proksimat terdiri dari 6 jenis analisis yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, dan serat kasar. Hal ini disebabkan pelaksanaan analisis keenam jenis uji tersebut sebagian menggunakan peralatan dan proses yang spesifik, di antaranya membutuhkan suhu tinggi, dan bahan kimia berbahaya. Selain itu dalam prosesnya ada tahapan yang menimbulkan reaksi panas bahkan asap kimia berbahaya.
APD yang dibutuhkan berdasarkan faktor bahaya, secara singkat dapat disajikan pada tabel berikut :
Salah satu tahapan berikutnya yang penting di laboratorium adalah persiapan sampel atau contoh yang sering disebut ’preparasi sampel’. Preparasi berasal dari kata ’prepare’ yang berarti mempersiapkan. Persiapan sampel berarti mempersiapkan sampel hingga siap untuk dianalisis dengan memisahkan analit dari matriks sampel yang sangat kompleks, mengencerkan hingga diperoleh analit dengan konsentrasi yang lebih rendah. Dan mengubah analit menjadi senyawa lain yang dapat dianalis dengan metode atau instrumen yang akan digunakan. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan pengecilan ukuran partikel sampel dan homogenisasi.![]() |
Sumber: Anizar. 2009. Teknik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industry. Yogyakarta: Graha Ilmu Yudiono,
Herman. 2017. 15 Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia. [online] diakses
di http://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/ |
Persiapan Sampel
Dalam persiapan analisis proksimat di laboratorium khususnya untuk bahan/produk pangan, bahan yang akan dianalisis (contoh/sampel) harus dipastikan mewakili sifat dan karakter keseluruhan sampel. Sampel yang akan dianalisis harus diambil secara acak, artinya setiap individu contoh mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Hal ini penting terutama untuk sampel yang dikemas dalam sachet dan jumlahnya banyak (misalnya satu dus).
Sampel (contoh) yang masuk ke laboratorium untuk dianalisis diregistrasi/dicatat sesuai dengan prosedur laboratorium. Registrasi/pencatatan dilakukan oleh bagian administrasi dengan mencantumkan identitas sampel (contoh) yang terdiri atas tanggal masuk, nama contoh, parameter yang diujikan dan kode contoh dalam nota pemesanan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan laboratorium untuk menelusuri analisis yang sedang atau sudah dikerjakan.
Sampel (contoh) yang masuk ke laboratorium untuk dianalisis diregistrasi/dicatat sesuai dengan prosedur laboratorium. Registrasi/pencatatan dilakukan oleh bagian administrasi dengan mencantumkan identitas sampel (contoh) yang terdiri atas tanggal masuk, nama contoh, parameter yang diujikan dan kode contoh dalam nota pemesanan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan laboratorium untuk menelusuri analisis yang sedang atau sudah dikerjakan.
Sampel dari bahan yang dianalisis diambil secara acak dari bagian tertentu (contoh daun sawi dipisahkan dari batang dan daun) atau dari keseluruhan bahan tanpa memisahkan bagian tersebut (daun dan batang diambil seluruh bagian dan dicampur rata hingga homogen).
![]() |
Pengambilan sampel laboratorium arah diagonal |
![]() |
Pengambilan sampel laboratorium arah berlawanan |
![]() |
Pengambilan sampel laboratorium arah acak |
Persiapan Peralatan dan Bahan Kimia
Penggunaan peralatan laboratorium seperti peralatan gelas, keramik dan alat penunjang kerja lainnya hendaknya harus selalu diperhatikan. Perawatan peralatan gelas, keramik dan alat penunjang kerja lainnya mutlak dilakukan untuk menunjang keberhasilan pekerjaan laboratorium.
Peralatan laboratorium mengacu pada berbagai jenis peralatan, secara tradisional peralatan laboratorium terbuat dari gelas digunakan untuk percobaan ilmiah khususnya di laboratorium kimia. Saat ini, beberapa peralatan terbuat dari plastik karena alasan harga yang lebih murah dan ketahanan yang cukup dapat digunakan untuk beberapa pekerjaan laboratorium. Peralatan yang terbuat dari gelas masih lebih sering digunakan dibandingkan dengan bahan lainnya karena sifat gelas yang relatif inert, transparan, lebih tahan panas dibandingkan plastik dan lebih mudah digunakan.
Gelas borosilikat seperti Pyrex atau Kimax sangat sering digunakan di laboratorium karena sifatnya yang tahan panas terutama saat destruksi contoh yang dilakukan pada suhu 400C dan destilasi amonium sulfat. Bahan lain, yaitu kuarsa, sering digunakan karena daya tahannya terhadap suhu tinggi dan sifatnya yang transparan sehingga memudahkan spektrum elektromagnetik.
Selain peralatan, bahan kimia atau pereaksi merupakan faktor penting dalam pengujian. Bahan kimia yang digunakan sebagai pereaksi harus diperhatian kemurniannya. bahan kimia p.a (pro analisa) merupakan bahan kimia yang memiliki kemurnian yang sangat tinggi mencapai 99,5% dan biasa digunakan sebagai pereaksi primer atau sekunder.
Bahan kimia teknis merupakan bahan kimia yang tidak memiliki kemurnian tinggi dan biasa digunakan dalam proses produksi. Pereaksi harus dibeli dalam wadah yang ukurannya tepat sehingga isinya dapat digunakan semua dalam waktu berbulan-bulan untuk mengurangi kemungkinann terjadinya deteorisasi mutu.
Pereaksi yang sudah dibuat dimasukan ke dalam wadah (umumnya botol coklat) dan diberi label serta ditutup rapat. Botol pereaksi coklat dan diberi label. Label pereaksi dibuat dengan mencantumkan nama kimia dan rumusnya, konsentrasi larutan, tanggal pembuatan dan personil yang membuat larutan.
Persiapan analisis proksimat di laboratorium dapat dilakukan secara rutin seperti persiapan Alat Pelindung Diri (APD), persiapan alat dan bahan kimia di tempat khusus sehingga lebih memudahkan saat diperlukan.
Peralatan laboratorium mengacu pada berbagai jenis peralatan, secara tradisional peralatan laboratorium terbuat dari gelas digunakan untuk percobaan ilmiah khususnya di laboratorium kimia. Saat ini, beberapa peralatan terbuat dari plastik karena alasan harga yang lebih murah dan ketahanan yang cukup dapat digunakan untuk beberapa pekerjaan laboratorium. Peralatan yang terbuat dari gelas masih lebih sering digunakan dibandingkan dengan bahan lainnya karena sifat gelas yang relatif inert, transparan, lebih tahan panas dibandingkan plastik dan lebih mudah digunakan.
Gelas borosilikat seperti Pyrex atau Kimax sangat sering digunakan di laboratorium karena sifatnya yang tahan panas terutama saat destruksi contoh yang dilakukan pada suhu 400C dan destilasi amonium sulfat. Bahan lain, yaitu kuarsa, sering digunakan karena daya tahannya terhadap suhu tinggi dan sifatnya yang transparan sehingga memudahkan spektrum elektromagnetik.
Bahan kimia teknis merupakan bahan kimia yang tidak memiliki kemurnian tinggi dan biasa digunakan dalam proses produksi. Pereaksi harus dibeli dalam wadah yang ukurannya tepat sehingga isinya dapat digunakan semua dalam waktu berbulan-bulan untuk mengurangi kemungkinann terjadinya deteorisasi mutu.
Pereaksi yang sudah dibuat dimasukan ke dalam wadah (umumnya botol coklat) dan diberi label serta ditutup rapat. Botol pereaksi coklat dan diberi label. Label pereaksi dibuat dengan mencantumkan nama kimia dan rumusnya, konsentrasi larutan, tanggal pembuatan dan personil yang membuat larutan.
Persiapan analisis proksimat di laboratorium dapat dilakukan secara rutin seperti persiapan Alat Pelindung Diri (APD), persiapan alat dan bahan kimia di tempat khusus sehingga lebih memudahkan saat diperlukan.
Posting Komentar
Posting Komentar